Selasa, 27 September 2011

Rambu Ukur

Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga waterpass yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting untuk mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar. Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah.

Fungsi : Untuk pengukuran jarak optis

Jenis – jenis Rambu Ukur

Rambu untuk pengukuran sipat datar (leveling) diklasifikasikan ke dalam 2 tipe, yaitu:

1. Rambu sipat datar dengan pembacaan sendiri

a) Jalon
b) Rambu sipat datar sopwith
c) Rambu sipat datar bersen
d) Rambu sipat datar invar

2. Rambu sipat datar sasaran

Cara Pemasangan Bak Ukur/Rambu Ukur :

1. Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian kunci.
2. Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.
3. Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan), karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
4. Arahkan lensa pada teropong pesawat.

Cara penggunaan Rambu ukur dalam pengukuran sipat datar

Rambu ukur ini berjumlah 2 buah masing-masing didirikan di atas dua patok/titik yang merupakan jalur pengukuran. Alat sipat datar optis kemudian diletakan di tengah-tengah antara rambu belakang dan muka. Alat sipat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan (garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu) barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Beda tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah pengurangan Benang Tengah belakang (BTb) dengan Benang Tengah muka (BTm).


Kesalahan dalam penggunaan Rambu ukur

 a) Garis bidik tidak sejajar dengan garis jurusan nivo
 b) Kesalahan pembagian skala rambu
 c) Kesalahan panjang rambu
 d)kesalahan letak skala nol rambu

Next Page 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

gada tabelnya ya

Posting Komentar

 
;